Abstract
Sejak zaman prasejarah, penduduk kepulauan Indonesia dikenal sebagai pelayar-pelayar yang sanggup mengarungi lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute-rute pelayaran dan perdagangan antara kepulauan Indonesia dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara (Marwati & Nugroho,1984). Wilayah barat Nusantara dan sekitar malaka sejak masa kuno merupakan wilayah yang menjadi titik perhatian, terutama karena hasil bumi yang dijual disana menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara cina dan india. Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku, dipasarkan di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian dijual pada pedagang asing. Pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatera dan Jawa antara abad ke-1 dan ke-7 M sering disinggahi pedagang asing, seperti Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di Sumatera; Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa (Taufik Abdullah, 1991).
Metadata
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Creators: | Creators Email / ID Num. Hasyim, H Sumanta UNSPECIFIED |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > Islam |
Divisions: | Universiti Teknologi MARA, Melaka > Alor Gajah Campus |
Event Title: | 2nd International Islamic Heritage Conference (ISHEC 2017) |
Event Dates: | 14-15 November 2017 |
Page Range: | pp. 63-73 |
Keywords: | Peranan sufi; Penyebaran Islam; Nusantara |
Date: | 2017 |
URI: | https://ir.uitm.edu.my/id/eprint/19962 |